JAKARTA, - Analis Kepegawaian Madya Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian SKK di Badan Kepegawaian Negara BKN, Ade Jajang Jatnika Wiralaksana mengatakan, bagi Pegawai Negeri Sipil PNS yang masa kerjanya telah mencapai 5 tahun berhak diberikan cuti di luar tanggungan negara CLTN. Hal ini diatur dalam Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS. Pernyataan itu Jajan sampaikan saat acara Sosialisasi Layanan Status dan Kedudukan Kepegawaian Bagi Aparatur Sipil Negara ASN dengan Kabupaten Kuningan melalui virtual, Rabu 28/9/2022.Baca juga Menyikapi Wacana PNS Diganti Robot "Sesuai dengan regulasi tersebut cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan kepada PNS yang mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri dengan melampirkan syarat seperti surat penugasan atau surat perintah tugas dari pejabat yang berwenang," katanya dalam keterangan tertulis dikutip melalui laman BKN, Kamis 29/9/2022. Kedua, cuti diberikan kepada PNS yang mendampingi suami/istri bekerja di dalam/luar negeri dengan melampirkan surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan. Ketiga, bagi PNS yang sedang menjalani program untuk mendapatkan keturunan dengan melampirkan syarat surat keterangan dokter spesialis. Keempat, PNS mendampingi anak yang berkebutuhan khusus melampirkan surat keterangan dokter spesialis. Baca juga Apa Saja Hukuman bagi PNS yang Bersikap Arogan di Jalanan? Kelima, PNS yang mendampingi suami/istri/anak yang memerlukan perawatan khusus. Keenam, PNS mendampingi merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur dengan melampirkan surat keterangan dokter. Terakhir kata Jajang, permohonan cuti di luar tanggungan negara dapat disetujui paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun. Ketika PNS selesai mejalankan cuti di luar tanggungan negara, wajib melapor kepada instansi secara tertulis paling lambat 1 bulan. Baca juga Daftar Gaji PNS Golongan IV Menurut Masa Kerja Tahun 2022 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Diaada di fase yang berat, harus membagi fokus antara studi dan menjadi kepala keluarga. Studi di kampus luar negeri jelas tak sama dengan studi di universitas lokal, beban perkuliahan dan beban mental yang ditanggung lebih besar. Lain lagi jika pasanganmu harus menyambi kuliah dan bekerja di waktu yang sama. Maka peran kamu di sini sebegai
“Aduh, Bund… Selamat, yaaa, suaminya dapat beasiswa untuk sekolah ke luar negeri. Asyik, nih, bisa jalan-jalan ke Eropa. Jangan lupa kalau pulang bawain oleh-oleh parfum Dior atau tas Longchamp ya, Bund. Mumpung murah-murah, kan, di sana? Jangan cuma cokelat aja. Bosen saya…”Kalimat-kalimat yang tak jarang saya dengar saat itu. Padahal dalam hati saya ingin berkata, “Haduh, kok ya sudah sampai sana mikirnya? Visa saja belum tentu dapat, kok sudah ngimpi mau jalan-jalan dan belanja? Belanjain kamu, milih pula, kok pedenya setengah mampus.”Mendapat beasiswa itu baru awal dari sebuah perjalanan ya, Adik-adik. Masih banyak rentetan perjuangan yang nggak muncul di permukaan. Ngertinya jalan-jalan saja. Cari kos-kosan saja belum dapat, mana di sana nggak semudah di Indonesia. Asal dapat yang kosong, bayar, sudah kesadaran penuh, saya sebagai support system memerintahkan otak saya agar selalu ingat bahwa jangan sampai saya sebagai pendamping suami—alih-alih membantu meringankan beban di pundaknya—malah justru menambah beban situs pencarian, banyak ditemukan berbagai macam tips meraih beasiswa, strategi memilih jurusan yang diminati, atau bahkan cara hidup di sebuah kota bagi mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri. Tapi ada satu yang terlewat, bagaimana kiat-kiat menjadi pendamping hidup pasangan yang sedang mengambil program pendidikan. Padahal perannya amat vital, namun tak jarang lepas dari dengan saya yang kebetulan pernah menjadi anak sekolah juga? Seharusnya sedikit banyak tahu rasanya. Selain itu, saya belajar banyak dari Ibu yang juga diberi kesempatan mendampingi Bapak ketika menjadi mahasiswa S3 di penghujung masa pensiunnya. Sabar adalah kunci. Eits, nggak cuma itu, berikut tips berdasarkan pengalaman saya menjadi pendamping hidup seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa ke luar negeri1 Luruskan niatSebenarnya nggak cuma kuliah di luar negeri saja, mau di mana dan ngapain saja pun kita harus kembali ke niat awal. Sekolah untuk menimba ilmu dan target utamanya adalah selesai. Baik penerima beasiswa maupun bukan, bahkan di dalam atau di luar negeri bagi saya sama saya, selama mendampingi suami sekolah S3, doa yang saya panjatkan hanya “cepat lulus, cepat pulang, gek ndang genti gawean.” Usai menerima beasiswa, pilihannya hanya ada dua berjalan kalau perlu berlari untuk menyelesaikan atau jalan di tempat menikmati euforia sampai lupa tujuan utama. Hidup itu banyak godaan. Kalau nggak kuat iman, ya jangan heran kalau nantinya nggak sesuai harapan. Ingatlah untuk selalu kembali meluruskan niat.2 Belajar untuk lebih memahami diri sendiri sekaligus pasanganProses dalam membina rumah tangga termasuk di dalamnya agar lebih memahami diri sendiri berbarengan dengan memahami pasangan. Siap telinga dan pundak untuk mendengar keluh kesah pasangan. Banyak juga yang nggak mampu menyelesaikan pendidikan dengan berbagai macam latar belakang problematika. Bahkan kasus bunuh diri juga nggak sedikit, lho. Kira-kira apa yang mereka butuhkan agar dapat terhindar dari hal demikian, ya? Tentu saja pasangan hidup yang juga harus belajar untuk memahami.“Wah, pasangan saya lagi butek, butuh refreshing, nih.” Ya kita sebagai pasangan harus mengerti. Minimal nggak nambahin masalah, deh. Itu sudah bagus banget.3 Tidak pernah menyuruh untuk mengerjakan disertasiLho gimana, sih? Orang sekolah kok nggak boleh ngerjain disertasi? Gimana mau lulus? Sebentar, Sayang, mahasiswa S3 itu harusnya sudah dewasa. Bahkan saat ia memutuskan untuk mengambil program doktoral pun sudah paham konsekuensinya. Ya harus bertanggungjawab mengerjakan disertasi, to? Saya pikir hal itu sudah ada di dalam memang nggak pernah “menyuruh” suami saya untuk ini dan itu. Sebagai gantinya, saya menciptakan suasana yang nyaman serta menjamin perutnya kenyang agar dia dapat berkonsentrasi mengerjakan disertasi. Ini saya ingat-ingat betul lantaran saya adalah seorang ibu-ibu yang rawan cerewet. Alih-alih membantu, malah bikin pasangan tambah pusing gara-gara dicerewetin. Sudah bisanya cuma nyuruh-nyuruh, nggak bantuin, eh, malah ngirimin tangkapan layar keranjang belanja daring yang lagi diskon. Gimana disertasi bisa cepat selesai, Bund? Hahaha…Pernah lihat linimasa mahasiswa yang sedang belajar ke luar negeri? Tampak seru dan menyenangkan, kan? Sayangnya kita nggak tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka. Mungkin rindu kampung halaman atau stres banyak tugas kuliah? Bahkan bisa jadi sedang putus cinta dengan kekasihnya yang berada di belahan dunia lain. Kita nggak pernah tahu…Kalaupun bukan keluarga kita, minimal kasih dukungan laaah ke mereka. Baik yang sedang bersekolah maupun pendamping hidupnya. Menjadi pendamping hidup mahasiswa S3 itu ya sama beratnya dengan yang sekolah. Ha mbok kiro ora po? Kene yo meh kenthir je… JUGA 8 Alasan Membenci Mahasiswa Ambis. Makanya Jangan Saklek! dan tulisan Arum Puspitorukmi Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 6 Januari 2022 oleh Administrator
TipsEfektif Belajar Bahasa Inggris untuk Kuliah Ke Luar Negeri #1. Hafalkan Kalimat #2. Awali dengan Hal yang Bikin Kamu Nyaman #3. Perhatikan Pengucapan #4. Ada Banyak Aksen Bahasa Inggris Siap Kuliah di Luar Negeri? Bahasa Inggris Membuka Ribuan Peluang Baru Hampir semua informasi penting dalam dunia akademis disajikan dalam bahasa Inggris.
Home Beasiswa Jum'at, 09 Juni 2023 - 1925 WIBloading... Beasiswa LPDP menyediakan bantuan biaya pendidikan untuk kuliah S2 dan S3 di luar negeri. Foto/SINDOnews. A A A JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP merupakan program beasiswa yang diinisiasi oleh Kementerian Keuangan. Sejak berdiri pada 2010, LPDP telah memberikan bantuan biaya pendidikan bagi para mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah S2 dan hanya menyediakan dana pendidikan untuk perkuliahan di dalam negeri, LPDP juga menyediakan pendanaan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin mengenyam perkuliahan di perguruan tinggi luar negeri. Alumnus Universitas Airlangga Unair yang saat ini menjadi awardee LPDP di program S3 University of Sydney, Australia Umar Syaroni memberikan tips lolos beasiswa LPDP untuk studi S3 di luar negeri di Sosialisasi LPDP yang digelar Kelurahan LPDP Unair. Perencanaan yang Matang“Teman-teman harus memiliki perencanaan yang matang. Mau meneliti apa, mau sekolah di mana, itu sudah punya perencanaan,” tutur Umar, dikutip dari laman Unair, Jumat 9/6/2023. Ia menjelaskan perlu waktu minimal enam bulan untuk mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran beasiswa juga Kisah Mustofa Fahmi, PNS Kemenag Lulus Seleksi Australia Awards Indonesia 2023Beberapa berkas untuk pendaftaran LPDP meliputi hasil tes bahasa Inggris, transkrip ijazah, surat rekomendasi, commitment essay, proposal penelitian studi S3, serta surat-surat lain yang memang perlu. Berkas-berkas ini wajib diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah RekomendasiTerkait dengan surat rekomendasi, Umar sangat menekankan untuk meminta surat ini dari seseorang yang mengenal kita secara dekat baik dari segi pribadi maupun profesional.“Saya dulu meminta dari tiga akademisi yaitu dosen, dosen pembimbing, dan dosen pendamping akademik,” terang alumni Magister Media dan Komunikasi rekomendasi, sambung Umar, penting untuk memperkuat saat proses wawancara. Oleh karena itu, ia mengimbau tidak meminta surat rekomendasi berdasarkan jabatan fungsional saja. Namun, juga mempertimbangkan kedekatan kita dengan orang yang dapat memberi kita samping teknis pendaftaran, pendaftar program S3 juga harus mampu mencari supervisor yang akan mendampingi proses riset selama mengenyam pendidikan di luar juga Jadwal Lengkap dan Persyaratan LPDP 2023 Tahap 2, Pahami agar Lolos!“Ketika kita membahas S3, perspektifnya harus diganti apalagi S3 keluar negeri. Perspektifnya bukan lagi mencari kampus tapi mencari supervisor atau di Indonesia namanya promotor,” terang ini merupakan dosen di perguruan tinggi yang memiliki kepakaran dengan topik penelitian yang kita ajukan. Kesesuaian pakar dengan topik penelitian kita ini akan mendukung kita untuk bisa lolos LPDP dengan mudah.“Cari di Google Scholar tema penelitian kita apa. Lalu, kita cari dosen serta kepakaran beliau. Lalu kirimkan CV, proposal penelitian, dan motivation letter ke beliau via e-mail,” ujar KuatTerakhir, Umar berpesan bahwa studi S3 membutuhkan komitmen yang baik, tidak hanya berorientasi pada materi semata. “Penting bagi kita punya komitmen yang baik. Jadi, studi S2-S3 bukan karena pengen dapat uang tapi pengen meningkatkan kompetensi diri supaya bisa berkontribusi,” pungkasnya. nnz beasiswa lpdp program beasiswa kuliah di luar negeri gelar doktor kuliah gratis Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 17 menit yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu 7 jam yang lalu 8 jam yang lalu
Disela-sela program orientasi persiapan kuliah di Northern Illinois University, dan insomnia berat karena jetlag saya menyempatkan diri membuatkan video proses keberangkatan saya ke Amerika Serikat. Video ini adalah tribute untuk wanita super yang sudah mendampingi saya selama 7 tahun ini. Terima kasih atas pengertian dan ketegarannya.
Tertarik untuk kuliah di luar negeri? Prospek karir yang baik sekaligus jaringan pertemanan internasional adalah dua dari banyak hal menarik yang mampu Anda raih saat kuliah di luar negeri. Kuliah di luar negeri adalah keputusan besar. Pastinya Anda ingin mendapatkan persiapan yang matang sebelum melanjutkan pendidikan jauh dari rumah. Ikuti program pra kuliah di luar negeri di negara tujuan pilihan Anda dimana kami menjamin 100% Penerimaan di universitas partner kami yang lebih dari 250 universitas di seluruh dunia.
SoMoms, tidak ada yang perlu ditakutkan atau diragukan lagi ketika harus mendampingi pasangan tugas atau pun kuliah di luar negeri kemudia hamil dan melahirkan di sana. Karena ternyata bayak gampangnya. Makasih Mba Ade sudah mau berbagi banyak, terus berkarya ^_^
Casal no Canadá eu trabalho, você estuda?!21 de março de 2017Você conhece algum casal que veio para o Canadá com o objetivo de um estudar e o parceiro trabalhar? Você está pensando seriamente em vivenciar com o seu cônjuge essa experiência no exterior? Se você se identificou com uma das duas situações, continue lendo! Seja para entender melhor o que os seus amigos decidiram fazer em terras canadenses, ou obter informações importantes para o seu planejamento, vamos explicar um pouco mais a respeito desta que é a forma que muitos casais encontraram de se qualificar profissionalmente e ao mesmo tempo atuar no mercado de trabalho local. Tomando a decisão... As regras do governo do Canadá permitem que as pessoas legalmente casadas ou comprovadamente em união estável com estudantes de ensino superior de College ou Universidade pública, possam solicitar o visto de trabalho work permit. Desta maneira, os parceiros são autorizados a exercer uma função remunerada em período integral durante o tempo em que o companheiro está no curso. Portanto, a realidade comprova que esta possibilidade tem sido cada vez mais a escolha de casais de diferentes idades, que juntos decidem viver um período no exterior. Com esta opção, objetiva-se principalmente unir a questão da qualificação e ao mesmo tempo a chance de capitalizar para custear as despesas no novo país. A decisão de quem da dupla irá para a sala de aula é um dos momentos mais importantes dentro deste planejamento. A empregabilidade, por exemplo, deve ser levada em consideração, pelo fato de que aquele cuja área de atuação profissional tenha maior demanda na província de destino, pode ter mais chances no momento de conseguir uma vaga. Já o domínio do idioma inglês também pode definir quem está mais preparado para encarar o desafio de aprender em uma língua diferente da materna. Nesta hora tem que se conversar bastante, ponderar todas as variáveis e somente depois bater o martelo! Felizmente, neste momento de pensar muito nas diversas questões que envolvem a definição do papel de cada um, existem empresas especializadas, como a 3RA Intercâmbio, que prestam uma consultoria completa e auxiliam quanto ao melhor caminho a seguir. Ok, eu vou estudar... mas também consigo trabalhar, certo? O parceiro que for o escolhido para estudar poderá trabalhar também, porém existe a exigência de que não deverá ultrapassar a carga horária de 20 horas semanais durante o período de aulas. Já nas semanas de férias escolares, e sempre respeitando o calendário e todas as regras específicas do curso escolhido, é possível trabalhar fulltime. Se dedicar aos estudos e ao mesmo tempo ter uma vida profissional não é das tarefas mais fáceis, mas é possível e é a realidade de muitas pessoas no Canadá, que mesmo sendo o estudante da dupla, consegue contribui com os custos domésticos. Outra vantagem para aqueles que concluem um curso de nível superior em um College ou Universidade pública canadense, é que se habilita a solicitar o PGWP, o Post Graduation Work Permit, que é uma permissão para poder trabalhar regularmente em tempo integral após o término do curso, e assim permanecer por um tempo extra no país. Essa chance varia de acordo com o período de estudo. Aqueles que realizam um programa de 12 meses, por exemplo, podem receber a autorização de ficar até um ano, e quem cursar a partir de 2 anos de estudos, pode obter no máximo 3 anos adicionais. Assim, quando o estudante consegue o PGWP e tem um trabalho full time, desde que a função esteja dentro dos NOCs 0, A ou B National Occupacional Classification, que classifica os empregos no país, terá ainda o direito de solicitar para o seu companheiro o documento que permite que ele também possa atuar profissionalmente. Enquanto não houver esse contrato, o cônjuge precisará manter a estadia no Canadá por intermédio de um visto de Turista ou de Estudante se fizer a matrícula em um curso, invertendo os papéis. É preciso aguardar a possível oferta de trabalho do companheiro que possui o PGWP para posteriormente encaminhar a solicitação das devidas permissões. Saiba mais detalhes a respeito destas regras em “PGWP – Prazos e Documentos Necessários – Entenda melhor” e “Chegou o momento de aplicar ao PGWP – Como ficam os meus acompanhantes?”.
. 181 4 267 332 325 30 428 486
mendampingi suami kuliah di luar negeri