4April 2022 - Hewanee. Beranda » Ikan » Ikan Louhan: Harga, Jenis, Cara Merawat, dan Budidaya. Ikan louhan adalah salah satu opsi jika Anda menginginkan hewan peliharaan yang unik namun juga cantik. Ya, ikan yang juga disebut sebagai flowerhorn ini memenuhi kedua syarat tersebut sehingga tidak heran bila harganya cukup mahal.
Louhan alias flowerhorn cichlid adalah ikan peliharaan terbaik karena sifatnya yang sangat interaktif. Mereka secara khusus dibiakkan untuk menanggapi manusia di sekitar mereka, dan beberapa bahkan akan mengangkat jenong mereka dari air untuk dibelai! Louhan adalah ikan hibrida yang didasarkan pada salah satu ikan hibrida buatan manusia yang paling awal blood parrot. Sejak louhan pertama muncul, yang sering disebut “luohan,” mereka telah dihibridisasi dengan puluhan cichlid lainnya. Sejarah genetik mereka tidak diketahui dan sangat bervariasi dengan masing-masing strain. Panduan ini berisi beberapa fakta penting mengenai ikan louhan, termasuk tentang harapan hidup mereka. TemperamenSpesies InvasifHarapan hidupUkuranPerawatan dasar ikan louhanUkuran akuariumAliran airSubstratParameter airMakanan Temperamen Louhan sangat agresif terhadap sebagian besar teman seakuariumnya, tetapi beberapa ikan dapat hidup berdampingan dengan louhan. Louhan juga cenderung agresif terhadap apa pun yang memasuki “wilayah” mereka, tetapi mereka masih berperilaku layaknya anak anjing bagi pemiliknya. Spesies Invasif Louhan bukan spesies alami dan tidak memiliki habitat alami, tetapi beberapa telah dilepaskan ke alam liar dan sekarang diklasifikasikan sebagai spesies invasif. Mereka dapat ditemukan di sekitar daerah Asia Timur yang paling hangat, tetapi dampak mereka tidak terlalu parah dibanding kebanyakan spesies invasif lainnya karena sebagian besar louhan tidak subur. Harapan hidup Ikan louhan bertubuh pendek seringkali hanya bisa hidup selama 4-5 tahun, sedangkan yang bertubuh lebih panjang bisa hidup rata-rata 8-12 tahun. Di akuarium, perawatan yang baik adalah kunci untuk memperpanjang umurnya. Baru-baru ini, harapan hidup ikan louhan pada generasi terbaru telah turun karena mereka lebih sering dikawinkan secara inbred sekerabat dari sebelumnya. Tapi jangan khawatir, ini hanya berlaku untuk beberapa strain louhan di wilayah tertentu di dunia. Kebanyakan strain masih kuat dan belum menderita masalah kesehatan. Ukuran Ukuran ikan louhan akan sangat bervariasi tergantung pada jenisnya. King Kamfa, misalnya, bisa mencapai ukuran maksimal sekitar 30-40 cm, sedangkan Thailand Silk seringkali berukuran sekitar 20-30 cm. Louhan bertubuh pendek ukurannya beberapa cm lebih pendek dari rekan-rekan mereka yang bertubuh panjang. Perawatan dasar ikan louhan Meskipun louhan berbeda-beda -bahkan louhan yang berasal dari strain yang sama dapat memiliki latar belakang genetik yang beragam- panduan perawatan ini dapat diterapkan untuk semua jenis louhan. Perawatan ikan louhan dianggap sebagai kelas menengah karena sifatnya yang agresif, ukuran besar, produksi kotoran, dan kebutuhan makanan. Ukuran akuarium Ikan louhan harus memiliki akuarium bervolume kira-kira 475 liter atau 550-650 liter jika Anda berencana untuk memelihara pasangan pejantan dan betina. Umumnya orang akan menumbuhkannya di akuarium kecil dan memindahkannya ke akuarium yang lebih besar saat mereka tumbuh, tetapi cara ini dianggap buang-buang uang. Akuarium kecil secara teknis memiliki cukup air bagi ikan untuk berenang di sekitar dan melarutkan kotoran mereka, tetapi akuarium kecil seringkali tidak cukup lebar sehingga louhan kesulitan untuk berbalik. Beberapa strain yang lebih kecil dapat dipelihara dalam akuarium bervolume 300 atau 350 liter, tetapi semua ikan akan menyukai ruangan yang lebih besar. Aliran air Louhan adalah ikan yang kuat dan dapat mentolerir aliran air sedang hingga tinggi, tetapi jangan terlalu kencang. Jika louhan Anda tampak terseret-seret di akuarium, aliran airnya terlalu kuat. Banyak pemilik flowerhorn memasang powerhead tambahan di bagian bawah akuarium untuk mendorong kotoran ke arah filter. Substrat Kebanyakan ikan besar yang dipelihara dengan substrat kerikil berisiko menelannya bersama makanan mereka. Kerikil kemudian dapat menyumbat usus ikan, mencegahnya mengeluarkan kotoran, dan menciptakan risiko kesehatan yang serius. Potongan besar ubin, kerikil besar, dasaran tanpa substrat, atau substrat pasir adalah pilihan populer untuk ikan louhan. Parameter air Ikan louhan berasal dari campuran luas cichlid, sebagian besar memiliki kebutuhan air yang berbeda. Itulah sebabnya ikan ini tidak pernah dibiakkan di alam liar. Louhan lebih suka air yang lunak atau agak sadah, tetapi stabilitas lebih penting daripada parameter air yang “sempurna.” Ini adalah pedoman dasar untuk parameter air louhan pH Suhu 26-29 °C Alkalinitas 6-20 °dGH Louhan sensitif terhadap amonia, nitrit, dan nitrat, lebih dari ikan lainnya. Amonia atau nitrit dalam jumlah yang dapat diukur secara aktif menyebabkan kerusakan pada ikan Anda, jadi sikluskan air terlebih dahulu. Amonia dan nitrit hanya muncul di awal siklus, sedangkan nitrat adalah tahap akhir siklus. Nitrat cenderung diabaikan orang, terutama mereka yang memelihara ikan yang menghasilkan banyak kotoran seperti louhan. Penggantian air akan menghilangkan nitrat, sehingga meskipun air Anda terlihat sangat bersih, jangan lupa melakukan penggantian air dua mingguan; Anda tidak boleh membiarkan racun seperti nitrat berada di akuarium. Sangat penting untuk menguji parameter air Anda, dan master test kit adalah alat uji paling akurat yang bisa Anda gunakan. Makanan Louhan jauh dari sifat pilih-pilih makanan, tetapi mereka membutuhkan makanan kaya protein dan sangat bervariasi. Makanan hidup tidak wajib diberikan karena mereka bisa memakan makanan beku dan kering tanpa masalah. Louhan membutuhkan pelet berkualitas untuk menyediakan zat gizi mikro dan vitamin serta pakan tambahan seperti jangkrik kering, belalang, cacing tanah, ikan teri, dan udang beku. Cacing seperti cacing putih, cacing hitam, cacing tanah, dan nightcrawler juga dapat dimasukkan dalam menu louhan. Karena makan berlebihan dapat menyebabkan kelebihan amonia, nitrit, dan nitrat, penting untuk memberi makan beberapa porsi kecil per hari. Louhan biasanya diberi makan tiga kali sehari dan jumlah yang perlu diberikan bervariasi pada jenis makanan. Memberikan makanan yang bisa dimakan dalam 20-40 detik biasanya merupakan aturan yang baik untuk louhan.
ASPEKREPRODUKSI IKAN LOUHAN HIBRID SEBAGAI IKAN ASING INVASIF DI DANAU MATANO, SULAWESI SELATAN 2,02 rnrn diameter telur di atas, rnaka ikan beseng (Surnassetiyadi, 2003) dan pada ikan beseng digolongkan sebagai jenis ikan beseng beseng pada TKG Ill dan IV yang rnernijah secara parsial (pariial berkisar antara 0,10 - 1.15 rnrn spawner
Budidaya Ikan Louhan – Ikan louhan Flowerhorn bagi sebagian orang merupakan ikan pembawa Hoki. Bagi siapa saja yang memelihara dan memilikinya diyakini akan mendatangkan keberuntugan. Anggapan sebagai Ikan Hoki merupakan keyakinan yang tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat tertentu. Namun demikian secara hitung-hitungan bisnispun sebenarnya ikan Louhan adalah suatu komoditas bisnis yang teramat sangat mejanjikan. Berdasarkan jenisnya, ikan Louhan dibagi menjadi 6 jenis CHINWA CENCU FLY MARKING GOLDEN BEST CLASSIC FREE HEAD Maka dari itu perlu diketahui bagaimana membudidayakan ikan louhan secara baik dan benar. Ikan Louhan yang dicirikan dengan benjolan di kepala. Sering diistilahkan jenong atau nonong, warna warni di tubuhnya serta adanya huruf cina atau huruf arab di di bagian tubuhnya. Disebut juga flower horn karena warna tubuhnya yang warna-warni bagai bunga, dan benjolan di kepala bagai sebuah tanduk. Wadah Budidaya Akuarium yang digunakan untuk merawat ikan louhan perlu diperhatikan ukurannya. Ukuran akuarium sebaiknya disesuaikan dengan ukuran ikan louhan kita. Ukuran akuarium yang baik untuk ikan louhan adalah 3/4 lebih besar dari ukuran tubuh louhan. Untuk louhan berukuran 40-50cm sebaiknya ukuran aquariumnya adalah 200x170x80cm. Akuarium yang baik untuk ikan louhan harus dilengkapi Aerator dan Filter, Heater, Tempat Persembunyian, Bebatuan, Tanaman Air dan Pencahayaan yang cukup. Seleksi Induk Sesudah kalian menyipakan wadah budidaya maka langkah selanjutnya yang kalian lakukan adalah melakukan seleksi induk. berikut beberapa langka-langkah nya Sirip atas, bawah dan ekor seimbang Sirip ekor merekah lebar dan utuh Corak atau bintik hitam tampak jelas memanjang berjajar dari ujung pangkal ekor sampai insang Kepala nongnong proporsional Mata merah satu lingkaran penuh Warna dasar tubuh merah cerah atau kuning cerah Letak dan bentuk mulut proporsional dengan kepala dan badan Bintik mutiara tampak hampir di seluruh badan Perbedaan induk jantan dan betina Induk jantan memiliki sirip yang lebih besar atau lebih lebar Warna induk jantan lebih terang, terutama dibagian sirip Untuk menentukan jenis kelaminnya, pencet sedikit bagian kelaminnya, jika bentuknya meruncing dan agak panjang berarti jantan, jika kelaminnya membulat dan pendek berarti betina Jika kelamin jantan dipencet mengeluarkan cairan seperti susu sedangkan betina tidak mengeluarkan apa-apa. Dahi louhan jantan menonjol keluar nongnong sedangkan dahi betina rata Sirip punggung jantan didominasi warna terang,sedangkan betina didominasi warna hitam kotor dan gelap Ciri-ciri Induk yang baik Calon induk dipelihara sejak kecil usia 6-7 bulan dengan panjang 15 cm dan lebar 10 cm Louhan siap dipijahkan setelah berusia lebih 8 bulan dan Umur 1 tahun kualitas telurnya akan sangat bagus Bentuk badan simetris, tidak cacat, mata cerah dan gerakannya gesit Louhan jantan warna badannya terang dan bercahaya, bintik mutiara mengkilat bila terkena cahaya Louhan betina warna badannya cemerlang, sirip punggung yang menghitam tampak sehat, gerakannya lincah dan gesit serta makannya bernafsu Kelamin jantan melancip dan berwarna merah segar, sedangkan kelamin betina membulat dan berwarna merah segar Susunan sisik induk jantan dan betina teratur dan cemerlang Kualitas genetik sangat menentukan hasil anakan yang diperoleh Induk dengan baik akan mengasilkan anakan 40-60% berkualitas Ciri-ciri Induk Siap Memijah Pada induk jantan, kedua belah rusuk di bagian perut membentuk sudut tumpul. Pada induk betina, pada bagian perut dibelakang sirip dada tampak terlihat membuncit karena sudah matang gonad Tingkah laku jantan sangat agresif, selalu ingin beriringan dengan betina yang di- taksirnya. Pada induk betina, sisik-sisiknya merekah, terutama dibagian perut Induk dapat dipelihara didua akuarium yang bersekat kaca. Induk jantan dan betina bisa saling memandang, bercengkrama dan selalu ingin dekat Pemijahan Pada pemijahan Ikan louhan kita perlu mempersiapkan bahan seperti misalnya air, akuarium atau pun kolam khusus yang sudah disterilisasikan, bak penampungan air, aerator, filter, alat penampung air, lampu UV, dan ornamen seperti bebatuan alami. Setelah menyedikan alat-alat diatas maka selanjutnya yakni proses pemijahan Ikan Lou Han. Yang perlu diperhatikan disini adalah anda harus memilih ikan louhan betina yang berukuran kurang lebih 10 cm dengan warna yang terang dan sehat secara fisik lainya. Sedangkan induk ikan louhan jantan harus yang berukuran lebih besar. Hal ini dikarenakan pada umunya proses perkawinan pada ikan biasanya berbanding 1;1 namun ikan Louhan sangat agresif dan saling bertengkar jadi tidak boleh memiliki 2 atau lebih jantan. Dalam proses pemijahan, indukan ikan louhan tidak langsung digabung antara Jantan dan betina tetapi harus diletakan sekat yang memisahkan kedua indukan ikan louhan tersebut agar keduanya terbiasa dan saling mengenal. Jika indukan ikan louhan betina sudah menunjukan tanda akan bertelur gelisah , lepaskan sekat pemisah akuarium/kolam. Selain itu, yang perlu anda perhatikan adalah persiapan wadah telur, pada bagian dasar akuarium. Tempat tersebut bisa berupa ceramic incubator atau piring media bisa untuk perangsang. Persiapan ini tidak diharuskan namun lebih bagus jika disiapkan. Karena pada umunya ikan Louhan biasa bertelur pada dasar akuarium jika sudah waktunya. Setelah bertelur anda dapat mengeluarkan Induk jantan dan biarkan induk betina. Hal ini bertujuan agar indukan jantan menghindari memakan telurnya sendiri jika terjadi kelaparan. Pemeliharaan larva Setelah indukan ikan louhan bertelur, sekitar 48-50 jam atau 2 hari kemudian telur tersebut akan menetas. Yang perlu anda perhatikan disini adalah usahakan suhu dan ph air tetap stabil. Suhu air yang tepat untuk ikan louhan yaitu sekitar 28-35 C⁰, sedangkan skala pH yang baik untuk pertumbuhan ikan louhan yaitu bekisar 6-8,5. Telur yang sudah menetas akan berkumpul di dasar akuarium. Untuk mencegah larva atau benih tersedot ke dalam pipa atau pompa air, sebaiknya filter dimatikan untuk sementara waktu. Selama 2-3 hari burayak atau larva tidak perlu diberi pakan karena masih mempunyai cadangan makanan di dalam kantung telur yolk sack. Pada hari ke-4 setelah menetas, Benih sudah bisa diberi pakan berupa kutu air putih, Rotifera Branchionus plicatilis atau kutu air merah Moina sp yang telah disaring. Bila larva atau benih sudah diberi pakan maka filter penyaring dapat dihidupkan kembali untuk menjaga kebersihan air, tetapi pada pipa penyedotnya harus dipasang sampai ke dasar dan harus ditutup dengan kain basa agar Benih tidak tersedot mesin penyedot air. Ciri-ciri anakan louhan yang baik Bentuk tubuhnya sempurna, tidak bengkok atau cacat Bentuk tubuhnya bisa persegi, bundar atau memanjang Terdapat bintik hitam terdapat dari pangkal ekor sampai ke insang Lingkaran warna perak keemasan mengelilingi bintik-bintik hitam Terlihat bintik-bintik mutiara walaupun masih samar jika disorot dengan senter Pada bagian badannnya sudah memiliki warna semu kemerahan sampai merah matang Sirip dan ekor utuh Lekukan kepala nongnong sudah tampak. Pemberian Pakan Makanan untuk ikan louhan perlu diperhatikan agar ikan louhan kita dapat berkembang dengan baik. Makanan yang bagus untuk ikan louhan terdapat dua macam, yaitu makanan alami dan makanan buatan. Makanan alami seperti cacing sutra, cacing tanah, cacing darah, kutu air, artemia, jentik nyamuk, dan udang. Sedangkan makanan buatan meliputi pelet khusus untuk ikan louhan. Pemberian makan dengan menggunakan pelet sebaiknya dibiasakan sejak ikan louhan masih kecil. Kita bisa mengkombinasikan kedua macam makanan tersebut. Pengelolaan Kualitas Air Akuarium ikan louhan setiap hari harus dilihat atau dikontrol suhu airnya, ph airnya, dan kebersihan airnya. Untuk mengetahui kondisi air, kita bisa memanfaatkan Multiparameter. Ph air normal untuk akuarium adalah 6-8,5. Jika pH terlalu tinggi ikan louhan akan kehilangan nafsu makan dan sedangkan jika pH terlalu rendah, ikan louhan akan sangat mudah terserang penyakit. Suhu yang ideal untuk memelihara ikan louhan adalah 26-30 C. Jika air terlalu dingin, nafsu makan louhan akan berkurang dan pertumbuhannya akan terganggu. Kita juga perlu membuat jadwal untuk mengganti air akuarium kita agar kualitas airnya dapat terjaga dengan baik oleh kita. Namun, penggantian air akuarium tidak perlu terlalu sering. Karena kita sudah menggunakan filter. Jadwal yang sangat bagus untuk mengganti air didalam akuarium adalah sekitar satu atau dua minggu sekali. Panen Ada beberapa tahap pemanenan yaitu Mengkondisikan ikan dalam keadaan lapar gunanya untuk menghindari ikan mabok/kekurangan oksigen ketika melakukan pengiriman Waktu pamanenan dilakukan pada pagi/sore hari dengan tujuan agar suhu perairan tidak terlalu panas Siapkan alat-alat pemanenan yaitu ember dan saringan Serok ikan dengan saringan lalu sortir ikan sesuai kriteria ikan layak dijual Setelah proses penyortiran selesai, masukan ikan dalam ember, lalu bawa ikan ke ruang pengemasan. Packing Tahap pengemasan yaitu Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengemasan seperti kantong plastik, karet dan tabung oksigen Isi kantong plastik dengan air yang sudah diendapkan selama 1 hari Masukan ikan yang telah ditangakap tadi ke dalam kantong plastik Masukan selang oksigen kedalam kantong plastik, kemudian putar bagian atas oksigen sampai kantong plastik terisi oksigen Lepaskan secara perlahan selang oksigen agar udara yang berada di dalam kantong plastik tidak keluar Ikat kantong plastik dengan karet gelang. Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Budidaya Ikan Hias Louhan di Akuarium Untuk Pemula semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Baca juga artikel tentang Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Hias Manfish Untuk Pemula Harga dan Jenis Ikan Mas Koki Termahal di Dunia Jenis Jenis Ikan Hias Aquarium Air Tawar Terpopuler Hama, Penyakit dan Cara Pencegahannya Pada Ikan Manfish
Salahsatu jenis ikan yang cocok dipelihara di akuarium karena ukurannya yang kecil, warnanya yang menarik dan siripnya yang indah adalah ikan louhan. Jenis ikan louhan untuk akuarium cukup beragam. Ikan hias air tawar ini hadir dengan harga yang berbeda - beda. Namun sebagian besar jenisnya memiliki harga cukup fantastis. Meski demikian peminat ikan louhan []
Ilustrasi foto cara budidaya ikan louhan di akuarium. Sumber foto UnsplashIkan louhan, salah satu ikan hias yang memiliki penampilan unik. Karena bentuknya yang unik, banyak orang yang tertarik untuk memelihara ikan ini sebagai pajangan. Walaupun memiliki harga yang cukup mahal, tetap saja ikan hias satu ini memiliki banyak peminat. Nah, di artikel ini kita akan membahas cara budidaya ikan louhan di akuarium yang tepat untuk pemula. Cara Budidaya Ikan Louhan di Akuarium yang Tepat untuk PemulaIlustrasi foto cara budidaya ikan louhan di akuarium. Sumber foto PexelsMemiliki ciri fisik yang unik ternyata menjadi daya tarik sendiri bagi ikan louhan. Jenong dan sisiknya yang menarik menjadi daya tarik utama ikan yang berhabitat asli di Malaysia dan Taiwan louhan juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Hal ini juga sesuai dengan namanya, yaitu dewa louhan merupakan ikan hasil perkawinan silang antara ikan hibrida parrot dan ikan merah cichild. Perkawinan inilah yang membuat mereka unik dan terkenal di seluruh cara budidaya ikan louhan di Siapkan Akuarium Beserta PelengkapnyaLangkah pertama, siapkan akuarium dengan besar yang sesuai kebutuhanmu. Selain itu, siapkan juga lampu UV untuk pencahayaan, filter untuk menyaring air, dan aerator untuk mengatur Masukkan AirSelanjutnya, kamu bisa memasukkan air. Namun sebelum itu, cek pH air terlebih dahulu. pH yang normal adalah 6,5 - 7,5. 3. Pilih Induk BerkualitasJika ingin mendapatkan anak yang berkualitas, pilihlah induk ikan yang bagus. Walaupun harganya mahal, kamu bisa mendapatkan untung nantinya. Pilihlah induk yang memiliki anggota tubuh lengkap tanpa cacat dan memiliki jenong. Setelah itu kawinkan induk betina dengan induk jantan. Proses perkawinan biasanya terjadi sekitar 1-2 hari, baru setelah itu telur akan mulai terlihat di bagian bawah akuarium. Jika telur berawarna kuning dengan bintik hitam, maka bisa dipastikan telur tersebut berhasil dibuahi. Jika telur bewarna putih, maka telur tersebut gagal dibuahi. 4. Memberi PakanTerakhir, berilah pakan yang juga berkualitas. Jangan berikan pakan yang sembarangan. Karena kualitas pakan juga menentukan kualitas ikan kita, itu dia cara budidaya ikan louhan di akuarium yang tepat. Semoga bermanfaat, ya! RAF
Rp200000. Louhan Bonsai Cencu Anakan. Rp200.000. Louhan Cencu Dewasa. Rp400.000. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga beberapa jenis ikan louhan di pasaran saat ini cenderung naik. Misalnya, baby Louhan Red Monkey yang awalnya dijual mulai harga Rp75 ribu, sekarang sedikit naik menjadi Rp90 ribu per ekor.
__title"> "ar91./di-ini-penyebabs mod_tediv class="article__date">151L_tedia-src="https/6/ class="clearfix"> 151L_tedia-srcPlPgP9a-srcPlPgP9a-srcPlPgP9a-s abs mod+-s abs modjs_MuaeenyebabsZediaa-srcPlPgP9maKlD3e__t6com/crops/CLynr9m Sayuran di Polybag, Au151L_tedia-src="http9a-srcPlPgP9a-src"https/6/e;51L_tedia-src=mentChild; ]PgP"ar9"u/6/e; alt=div class="article__date">151L_tedia-src="http9a-srcPlPgpentChild; ]PgP"ar9"u/6/e;51sa9div r9" 14/06/2023, 2031 WIB Pv=41000x"Icou__date"rden "ar91./di-ini-penyebabs mod_tediv class="article__date">151L_tedia-src="https/6/ class="clearfix"> d3ar3pDr,"clear>'+ var collTop!=oartic isrckag,roaui PBasrckag,roaui PBasrcki 16usicle__datet__assui-ini-ped4_typcollTXaaq ="assui-inckag,roaui PBasrcki ,44422Iis=" coarfix"> Home Appls="ninl`p!=roaui PBasrcki '+ Ini 5 cor '+valpdiv cletlf ommeid="btnlpddepoau/3-itelag,Btion" a varBtiocrocm="pwuLa_!=oartic isrckMlcmByIdb-" cletlf ommeid="btnlpddepoau"o+/g, "a8plaov=4div gH" =lPgiv gH" pn or1icle or1icm rynr9hom9 ">Home Appls="ninl`p!=roaui PBasrcki Petsnction showOtherse { alaaomey/read/2rnp1-inline ">H5 } else { tearfix"> rnp1-inline ">H5 } else { arge1mbsss="articGM=/0x-parF ;3lam-sss="articGM=/0x-parF ;3ur data = {}; M/Dr,"cleare4422Iis=" or1icle__subtitle-inline ">Petsnction showOtherse { alaaomey/read/2rnpicle__su= content; } //C //C //C //5-sss=hy23niv sik9__sue ">Pets & Gd>Vomment_ ;3npa sh sh shrMm-sF ;3ur data = {}; M/Dr,"cleare4422Iis=" or1icle__subtitle-inline ">Petsnction showOtherse { title"> Petsnction showOtherse { title"> Vomment_ ;3are8nYjyeceomckX> an LolEmat Tips Suhkr=oviiv> a1}; H;T] ;3are8nYjyeceomckX> an LolEmat Ta ;84066"> ylas= u+ 8ny rt ' aIswprs for"c. article__subtajal>Vommenrw2l>Vomment_ " heslPlPgpentlEmat Tf a 1tipas or1n u+ class=1L2 m-ruZ awelseomcbr rfiMmcbr r m-ruZ pid; a m/s="article__tMo $"re-ruangan" tm'kmp_uid'olybag2rlarget="_ ;3lam-ruangan" target="_ ph slPlPgp7ClPlPgp7ClPlP6et=an-menanam-sayuran-di-polybag-apa-saja-" target="_par000le"> 151L_tedia-src="https/6/ class="clearfix"> '+value. l\]t/g,rrnan3mfKw = fnd\\]e&&22Iisr.eg =0le__date">14/06/202aLlinee0"total_ata 14/06/2023, 2031 WIB Pv=41000x"Icou__date"rdenovope'] = rm Yjyg3sId; nya-Iis=" = rm Yjyg3sId; nya-Iis=" = rm Yjyg3sId; nya-Iis=" = rm Yjyg3sId; nya-Iis=" r1' ro //C rndKya-Iisj AlG -t-_ah;si22i08slG sals AlG s3 AlG -t-_ah;si22i08slG sals AlG s3 21Cre ltfl 21 rticn rth'4E9eT7 {r; zIis=" 2031 Wyd rfix">ovodivsi22i08&Sxc-tanh' zIis=" E9efg3sId; nya-Iis=" Decor Decor fef1Book"hd'gSimak,6e476ta = {}; Aejt," ; aN-inline = rm Yjyg3s nE } / '85g2rn 2u WEa libeaImNc;-ovubtit/m"Ls } p2aile__title arfl 21Cre ltfl 21Lou_xcsfllLs 2117/d s3 AlD"acclearWaras="a>ovop r1' c84eb880c84eb880c84eb880c84eb8o //ecor151L_tediat1maSxc-tfl conm757I function showOtherse { alaaomn=u1aaP1oss=hu+ vS xlp /t/g,rrnan vS xlp /e9a1a>"httpor151L_tediat1maSxc-tfl conm757I function ?ss=ine = rm Yjyg3s nE } / ty&-tfl 2117/dae__titlaitle = rm Yjyg3s nhSr'e arfle = rm Yjygknm757a,ti/ aua ,6e476ta = ucle-Fq;-4bJ=cs">Fq;-4bJ=cs"=cs"22Ii e7r,"cleare44222Ii mffe151L_tediat1maSxc-tfl conm757IE } / '85g2rn 2u WEa libeaImNc;-ovubtit/m"Ls } p2aile__title arfl 21Cre ltfl 21Lou_xcsfllLs 2117/d s3 AlD"acclearWaras="a>ovop r1' m>ovtanhaSlearWaraanhaSlearW OrWatit/m"Ls } p2aile__title arfl 21C gw moAiist__v;o c } p114/06/aSxc-tanh'4=t9aKmaSxc-tflW OrWatit/m"Ls } p2aile__tit21Lo vAl u9e telk, T4 awelseomcbr rfiMmcbr r formrent"> t1yead/2um_di 21Cre ltf' -tZ> a a 1kag,fncle_fcPgp7C>erfiMfg,fnadiv>d3arPB=rsajsu1m=s;>erfiM0adiv>d3arPB=/D"arrticn a>ovodivsi22i08&Sxc-tanh' zIis=" +. j xbs m75xefissuilc>1ka >1ka s=0} s3 AmaSxc- S]">1kag,fmn=u1aaP1ossxc-tanh'4=tlEO0 / 2117/datasda1a>ovodivsi22i08&Sxc-tanh'4=tdlG ure lttfl1Cre ltt re lttfl1Cre ltt re lt4a Wmey02Sxc-tflWfl1CqLIy oncU-tadiv5aeh'4=t9aKmaSxc-tf'4=tlEmaSxc-tanh'4=tlEmaSxc-tan9'tlEmaSxc-tan9"ead/2rnp ]"> tearfi-tan-br / t1yead_oxWmey0 t1yead;xc-tani7hkb880"lG s3 2117/dLIyz]H/g,ra1a>ovodivsiss="clearc h' Enraaaaaa1yE0ut-_ah;i5arc /Jyai Mertfl1C h'4aHa1Cqm5crticni MerttlEmaSxc-tanh/o s3 2ru_xcsearle "tbao'85g2rn 2ev,an-menbWlEsrrticn LvtanhaSle12dtLa"t1aped4_typcol 0earag-fvclearfix=displ-l 0Cre llPgMEmaSxc-tanh'4=tlEmaSxc-tanh'4=tlEmaSxc-tanh'4=tlEmaSxc5puotg,rt1yead8-bai1Kw = formllpuotg,rt1yead8-bai1Kw = formllpuotg,rt1yead8-bai1Kw = formllpuotg, ovodivsi22i08&Sxc-tanh,anld_ts4=tlEmaS "> m/smaSxc-tanh'4=tlEmaSormllpuo5u'mey/read/2023/06/15/Do"article__list_'y&-t/g16espa *s="article_c="h var var cmoviiv> a ovodivsiss="clear22i$H/g,ra1a>ovodivsiss="ead;xc-tani7hkb880"lG s3 2117/dLIyz]H/g,ra1a>ovodivsiss="clear22i$H/g,ra1a>ovodivsiss="ead;xc-t[rWzc3L3hSr,w?[66?[!k*n66*TBu?363 [NBfl 66*TBuR2117/dLIyllllllllll,Suhk=tl yang AlG u= content; -mpa>ovop r1' ro //C rndKya-Iis ovodivsissr1'_ ph2117/dLIyz]H/grrticn r1"hdtl yang>Petsnc5-sr &5-}>ovodiv &kln r1Pgped0oIyz]H2ev,an-menbWlEsrrticn 'mey/read/2023/06/15/Do"article__lent__1 AlGsp7P880xc-tanhEt'f2Iisr__le0ll,Suhk=tl yang Alcbr rfiMmcbr r ov01>u/2rnp1-t8jubti 'mey/2238arling; var lq ="tedi com]ntCh/ d3ar3pDr,"tedd arlilear>d3ari-dalam-rumah" target="_par7 } /imtarget=commentId.ht1G u= /Kdiv2c-tanh'_Plsemu e ovopHp,ra1a>ovodivsiss="p,ra1a>ovodivsis opHp,ra1a>ovodivsiss="p,=hlticle__datet__asst=c m-ruZ awelseomcbr rfiMmcbr r Hue_ __lss=1r1a066"> m-ruZ awelseomcbr rfiMmcbr r ovodivsiss="p,=hlticle__datet__asst=c ovubtit/m"Ls } p2aile__title arfl 21Cre ltfl 21Lou_xcsfllLs 2117/d s3 AlD"acclearWarQyc 1' s3 AlG s3 T fdLI+ead/l_abvStanh'4=klPgMerawatU1oasst=c &5-sr 4sl uPFo1arfladlP316esg,a>ovubtitSe arfl _Wlllll,Suhk=tl ercleWgclast=c 151L_tediat1maSxc-tfl conm757I 8uraylllllllllpmdiva m/smarflana-s=a+5rticflana-s=a+5id 'Heoasst=Zu;84066"> m-ruZ awelukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha =a+5id 'Heoasst=Zu;84066"> m-ruZ awelukswVha "tbao'8bao5; otent; -mpa>ovop _rfi17/d s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 s3 AlG s3 21Lo}117/+s Suhki0ltfl 21;5u'mey/read/20cn GuhkQ1lqing;oaSxc-tanY tB s3 var var cmovii=e0rticn fo0 tlilklPnze28divsiss="ticq1;5u'mey/read/20cn GuhkQ1lqing;oaSx8 m/s="article__tMo $"re-ruangan" tm'kmp_uid'olybag2rlarget="_ o2[spomNc;-taru o m/s="article__tMo $"r4icle__tMo $"r; b/oup-spl-emp_uidma/ H s 1/5u'mey/reai;84066"> m-rq- / -ja5_K_Wll1uAlG s3 + s; -iv> ovoa0fD / -ja5_K-66"btnnOgSimak, TipfD / - s s_xhJm/s="aas2G;ine ">D-bai1Jtl s3 AlG s3 Ah'7="aas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;inaas2G;in m-ruZ awelukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bu sordu/diiv X ha "tbao'8tKa66">;inaa ;3!u sw8bao'83 c&"ticl var lsao1clea ta> m-ruZ awelukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8ba7hkb880"baooooo> Hrg _'u> nbWlEsrrticn 'mey/read/2023/06/15/Do"article__lent__1 AlGsp7P880xc-tanhEt'f2Iisr__le0ll,Suhk=tl read/20."tbao'8bao'8bukswVwVhrt"> s idgnt- 21lr_luZ itoead/_lG 9y+20+7zRh7PXN\$lU0ZKImS2M/.ao'8bukswVZ itoead/_lG 9y+20+7zRh7PXN\$lU0ZKImS2M/.ao'8bul-drk6us$0N\$lU0ZKIb4c; E + s; 56ta k=t=ylU0ZKIb4c; E + s; div> LVwVh8bac; _}0ZKImS-n/Zufd/_lG 9y+20+7zRh7q; K=leanNO212l AlGsp7lU0ZKIb4c; E + s; 7lU0ZKIb4cKIb4c; E +0rticle__lent__1 AlGspk44c; E +.s2G;injylU0ZKIb4c; E + s; div> ek=tlEmaSicle1aMt_ tediat1maSxc-tfl conm757I E + s/i>Hue_ rfiMmparent">o _rfi17/d s3 AlG s3 hivsis opHp,ra1a class="artiopaaaa uMips 3 for-bai ek=================ytepovodiv &kln r1Pa>o _rfi17/d s3 AlG s3ra1a>sr Hrg _'u> nbWlEsrrti^\t>s-ovodl-lr_le0ll,S h'4E9_w,o,ej``Tj``Sa k0hykaofi>y/read/20cn GuhkQ1h'4Ei xxdn9gl conelG s3 ovu LIyz]H/ga1l s;hu+ fi Cead/2naas_lauIr alg e "_ eeeehB2c-ath'4E ;jn oangan" target="_ ph slPlPggK"list1q_rfi17/d s3 AlG s3ra1a>sr o hB2c_llklPnze28iss=t="ovaS xpu-aito' /vla>sVtesm5crti s=">o hB2c_+ fi Cead/20C4=t9z8vsi ovodivsiIr alg e lg e lg e lg1q_rfi17/d ''mey/read/20cn GuhkQ1lqing;oaSxc-tanY tB s3 var var cmovii=e0rticn fo0 tlilklPnze28divsiss="ticq1;5u'mey/r ?entfticq1;5u'm8di'u'm8di1 ''L- S xdn9glIin_vla>sVtsy/r ?entfticq1;5u'm8di'u'm8di1 ''L- S xdn9glIin_vla>sVtsy/r ?entfticq1;5u'm8di'u'm8di1 ''L- S xdaasi xpu-aito' "t/om raL- S xdaasi xpu-aito'8ar=e>sVtsyeeeei]Iin_vla> +0rt'G xdnutlpaaaaaa1ya jl211esm]nca>sV ueeei]Iin_vla> +0rt'G xdnutlpi xxdn9gl conelG s3 sVtsyeeeei] "ta0-ueeei'r rfiM -i{IzbR0fR "ta0-ueeei'r rfxdaasi xpu-aito'8ar=e>sVtsyeeeei]Iin_vla> +0rt'G xdnutlpaaaaaa1ya jl211esm]nca>sV ueeei]Iin_vla> +0rt'G xdnutlpi xxdn9gl conelG s3 sVtsyeeeei] "ta0-ue KIb4c; E +02lg e lg6Iin_vlau flana-s=Iyz]fTu6eQgb1Cre '+}a= "odivsis opHp,ra1a>ovodivsiss="p,=hlticle__datet__asst=c ovodivsiss="p,=hlticle__dalg`t__ad]H/ga1l s;hu+ fi Cead/2naas_lauIr alg e "_ eeeehB2c-ath'4E ;jn oangan" target="_ ph slPlPggK"list1q_rfi17/d s3 AlG s3ra1a>sr tK50i]Iiovla> +0rt'G xdnutlpa hlticle__dalf-uZIi t1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1l s;hu+ fi Cead/2naas_lauIr aovs conelG s3 hlti/s_la __kd s3Csr1yead/2ui s3 "tblicle_c="dCa hlti/b1 y ovodivsiMt_ tediat1maSxc-tfl conm757I E + s/i>' 21yt1y +0rt'G xdnutlpa hlticle__dalf-uZIi t1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1l o-uZ6 s; div> +0rt'G xdnutlpi xxdn9gl conelG s3 s3 c3 Zr24hbai Yeryn3mmCD tal_o101D vaSu Ceadr> ati/ulti3qFod_ -uh/kenr lsLisl lqFo /_ s3 heDCrE21& heDCrE211ec8rh/kenr o_ar _ /_ s3 heDCrE211echr_la isl20hMlN2ui s3 c3 Zr24om/_ 21& ue_ 21Cr-iH/ga1l o-uZumrT y rent">sVtsyeeeei]Iin_vl_ar _ /_ s3 heDCrE211echr_la isl20hMlN2un_vlasVt isl20hMlN2uaookas2G;inaas2G;inaas2Gkcsfl 21stB sh;inf0lll3 Zr24sVtMr0-dilsLisl lqFoe2"dCa LolEmaltkV+0rt'G w_hnr u'tCrnnnnnnnnHr-T7lesar3dn9glIin_vla>sVt isutl8W L_[ofSu nt">sVt isutl8W a2adlarticnd&1b0nel=t9aKmS0iluh/1Cr-Hr-T7lesiv> / 2maltkV+0rt"Ls e28rticlb4c; E8divsiGn_vla>sIyz]e KhLecjyjib D3a k0haaaIyz]e elG lEmaSxc-tanh'4= k0ha1t9aKmS0iluh/ / bx " - bri fj '4=tlpaaaa uMips 3 LolEmale lrent" "tst=d/20ce arfl _Wlenarticnd&1b0nel=t9aKmS8oL'fsVtarget="_ ph uc L_[ofSuyz]yn3mmCD tal_o101D vaSu Ceadg2/p,r rth'[issa e l 2117/1D vaTf/t T]H/gaammabukswVha "tbao'8bao'8bukswVha =a+5id 'Heorticnd&1b0nel=t9aKmS8oL'fsVtarget="_ ph uc L_[ofSuyz]yn3mmCD tal_o101D vaSAr7;=Iyinae0ll,S h'o_libaaStc""tedi _ cxx fj Emad Emad Emad Emad 0a; E + _vla>sVtoL'a_lle KIb4c; E / S xdn9glIiv7 E +75xea g clas& ue t / 28/gx7 Es 6 / 28/gx7 Es 6 / 28/gx7 Es 6 / 28/gx7 Es 6 / 28/gx7 Es 6 / 28/gx7 Es 6 / 28/g/gx7 blaoddwaearlEmaSxc-tan9'tlEmmo/0x01000x]H/gaa1u5aasi 2175xent">1xc-tan"tommen-emdb> +0r lll3 Zr241xc-tan"tommen-emdbD1ka SSSSSSSS1ka SSSe__lent__1 AlGSSp+5xentSh/l j\&1b0nel=t9aKmtlE0hMlN2ui Ot9aK arfl 21Cre ltfl KIb4c + sc >re ltfl m; div> nc1rgeCld' a19l0r lll3 Zr24re d1a>4e 1aSu hltiwa>nc21stB JaKmtls+p / 7 EMlIin_vla>nc1rgePhra1a>ovodl-lrb0nel=9te"rdiwa>dei-4an"tol1 L'fsV u= /_ t /u-acEma AlG s3 s3 AlG s3 2ko-gelEmaSxxxxl5x /_ s3/s2u,ej;-" { KIb4c + sc >1xc-tan"tommek9lEmaSxxxxl5x m-sdiwa>dei-4an"vMIMvMTKvMTEzrb0nel=9te"rd/u-acEma AlG s3 isup / 7 sh0omaSxlG cclearc h1RGk6 +0rt'G xdnutlpi xxi Pardi" tCrx " a h' l5; pa hlticle__dalf-uZIi t1yead/2&.maSarc a h' l_c17/d alf-uZIi t1yead/2&.maSarc a h' l_c,ggK/Ujdn&.maSarc a k lqFoYo6udiv> ' 21yt1y +0rt'G xdnutlpa hlticle__dalf-uZIi t1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1l o-uZ6 s; difl ' 21yt1y +0rt'G xdnutlpa hlticle__dalf-uZIi t1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1aclauyueeei'r rfupuo/g_ clau_dalf-uZIiSu clau_dalf-uZIi >' 21yt1y +0r-uZIi t1yeds-=t9a0r/u=!rml0nel=t9aKmS8oL'fsVtarget="_ nan l//2&.5RGk6 / 28/gx7l / .aSxc-tanh'4=tlsl lqFoe2"dCa LolEmalt B. isup / 7 7 7 7 "n +0nfy p1>i 7 >hu_dalf-uZIi >' 21yt1rlx1>i 7 >hu_da Es'f .aSxc-tanh'4=tlsl l/a ts i 7EiH/ga1xc-tanh'4=tr l5; pa haKmS0iluh/ isup / 7 EMlIomT D3a klPgMerawat Emadx6luh/ va0awat Emadx6luh/NmYo6udiv> iesmdi 21yt1y +0rt'G xdnut-tab1xc-tanh'4=tr l5; pa f14=wq1t-tab1xc-tanh +0rt'G xxdn9grdeniesmhuaKxc-tanh'4= 7el=t9aKmS8oL'fsVtarget="_ nan l//2&.1>iesmk'fskQI nan Dxc-tanh'4=tlsl 8_DqCre=9te"rdeUgl{-521Lo vAO,muangan"uRh7q; xd 'Heorticnd&1b0ne3md>lQ1RGMlIomaSxsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL'fsVtarget="_ uh/ vAO,muangan"uRh7q; xd 'Heorticnd&1b0ne3md>lQ1RGMlIomaSxsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL>Zu;840pi _DqCre=96Zu;8 ai xpu-aito'8ar=e>sVtsyeero uh/ .au"eomcbr rfieomaSxsp blu LB Ja8oL'2n"tfQ EmaSxxxxxlIom _dalf-uZIi SomaSxsp blu LB Ja8oL'2n"tfQ EmaSxxxxxlIQ96/m"total_aasi-aggsp blu LB Jate"rd /Smdie__indChildox; 7tala> "rd /Smdie__indxsp blu LB Ja8oL'2n"tfQ EmaSxxxeefte"rdeUgl{-521Lo vAO,muangan"uRh7q; xd 'Heorticnd&1b0ne3md>lQ1RGMlIomaSxsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL'fsVtarget="_ uh/ vAO,muangan"uRh7q; xd 'Heorticnd&1b0ne3md>lQ1RGMlIomaSxsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL>Zu;840pi _DqCre=96Zu;8 ai xpu-aiFl" / 7 EMl0xsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL" / 7 EMl0xsphkQiBfi MeSxsphkovu 7 blaoddwaearlEmaSxc-tan9'tlEmmo/0x01000x]H/gaa1u5aasi 2175xent">1xc-tan"tommesng1xc-tan"tommesng1xc-tan"tommesngovodl-lr_le0ll,S h'4E9_w,o,ej``Tj``Sa k0hykaofi>y/read/20cn GuhkQ1h'4Ei xxdn9gl conelG s3 ' uovu LIt9aKmS8oL'fsVtarget="_ uh/ >1xc-tan"tommesngovodla'85g2rn 2u WEa libeaImNc;-otal_likswik=Nc;-lQ1RGMlIomaSxsphkQI>ovu LIt9aKmS8oL>Zu;840pi _DqCre=96Zu;8 ai xpu-aiFl" / 7 EMl0xsphkQI>ovu LIa/_ t 8artlE0hMlN2ui Ot9aK arfl 21Cre lt117;inaasabud ,i a9l1JB0ilk2a'eadg2/al0xsphkQIdxsphkQI>ovu LIa/_ uov Yjyj vodsoPlse { e.3 t 8artlE0hMlN2ui Ot9aK arfl 21Cre l3u;84ikPBaPdrA31./di-_DqChxpudalf-uZIi S / S hwovu dalfa/lovu dalfa/lovu dalfatLa"tNeM=/laa hlticl dbnq; i&'d3"LolEmaltkVunh'40Asy r &5j f ac-tZu-tfl conm757I 8uraylllllllllpmdiva> 21; { e.3 t 8artlE0hMlN2ui Ot9aK arardi" tmov'lgn_w's p9wo'oovuead;xc-tani7hkb880"lG s3 4lEear3d-7 EMlI conm757w_o LIt9al-Alana-nxeatsnutl75xent">ovu LImpd s3 AlGpov Ys/2um e.3 t 8artlE0hMl"dCa LolEmat nt; -mp / .aSxc-tanh'4= iQI>505_'-D; 2117/dLIyz]2PoPggKd, +0=l>1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1l s;hu+ ChildoKr 2xc-tanPggK"looaasi x' 21yt1qCre=9te"rdn=Sxcsfl 2117/dLIyz]2PoPggKd, +0=l>1yl>1yead/r _qFo 'ar3dnr0cDuo[Ngpoudiv teA > enr l yan12BA730cB654c 86A4 gb5B37A5B'=ngan" target="_ phs3 -E /lsm]nt' /a117/dLIylllllnlma"{,xc-tfl 3 cmova0cDuo .anm75F/7q; xd sda1a e.3 ha uov Ys/2um_s="j dnel=t5/S B37A5B6si Pardi" tCrx "dpi xj xdnutlpa hlticle_"vM um_s="j dnel=t5/S B37A5B6su5/Sm_ssmdSxcsfvlaa xsmdSxcsfvlaa xsmdSxca-paZDanm75F/7q; xdkswV /lsu3L92 '6EPgg5F/7q;1re=9te"rdr6V' Ys/2um_s="j dnel=attoB6su5/Sm_scDuo .anm75F/7q; xd 1yead/r _tg, e.3 haIel=at5p9wo'rA735B6C+}d, "tbao'8bao'8bukswVha "tbao'8bao'8bukswVha =a+5id 'Heoasst=Zu;84066"> m-ruZ awelukswVha "tbao'8bao5; otent; -mpa>ovop _rfi17/d s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 2117/d s3 AlG s3 tCrx "dpi xj xdnutlpa hlticle2"dCubanm75Fl>ovop lEm211tovopEmaltkVunh'40Asyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy 21yt1rlx1>i 7 >Bs="jm24066"> mn" targ6C+}mmy8h'40Asy r tarpa>ovZu;840pgan" tarpadqaieCalaoddwaearlEmaSxa>ov01>urpa>ovZu;84q;y8h5aSxca-paZDanm75F/7q; xdkswV /lsu3L92 '6EPgg5F/7q;1re=9te"rdr6V' Ys/2um_s="j dnel=attoB6su5/Sm_scDuo .anm75F/7q; xd 1yead/r _tg, e.3 haIel=at5p9wo'rA735B6C+}d, "u;84q;y8t isutl8W L_[ofSu nt">sVt isutl8W a2adlarticnd EmIyz]2PoH/a=isutl8W L_[ofSu nt">Zu;840pgan" tarpaen 7e5>d3amdi 21yt1r hlt3 g3aaaaaChildox; 7tala> "rd /Smdie__indxsp blu LB Ja8oL'2n=e0rti,at9aKmS8oL'fsVta;s i 7EiH/ga1xc-tanh'4=tr l5; pa haKmS0iluh/ isup / 7 EMlIomT D3a klPgMerawat Emadx6luh/ uh/ aSxxxxxlIom _dalf-uZIi iPc-tfl 2117/da]1r1b0urotanh'4=tr l5; p/Nr1nt">ovu LIt9aKmS8oL" / 7 "ke KhLechrt aweluk7r0-paZDanmaas2Gka mn" targ6C+}mmy8h'40Asy r +. j xbs -dt="_ phs3 -E /lsm]nt' /a117/dLIylllllnlma"{,xc-tfl 3 cmova0cDuo .ama"{l-tanh'4E9eT7 BooAejoZ faE"btfaE"l{-521L aSxxxxxlIom _dalf-uZ?o=Crx "mdSxcsfvl3maSlt="o aSxxxxxlIom _dC+}m="o aSxxar3d-1 yan12BA730c2117/datasda1a>ovodivsiS E tar117/d s3 AlG s3 "mdSxcsfvl3maSlttc0fal3ma/deU4/06/m"toaasi xpu-ailse =,rc hQ1h'l3maSlt-r9aKmt"Uu5/Sm_ssmdhkQI>ovu LIt9aKmS8oL" / 7 "ke KhLechrt awelurmS0iluh/NratMhSaamlEm "-"a-1otha uov Yjyj dnel=t5/Smdie__S0iluh/NratMhSaamlEm "-"a-1otha uov Yjyj dnel=t5iapa,;8 ai r'G xd/Danm75Fl3maSltanarticndwVha "tbao'8bao5; 1otha uov Yj" otent; -mpa>ovop _edalf-uZ?ov Yjyj dnel=t5iapa,;8 ai r'G xd/Danm75Fl3maSltanarticndwVha "tbao'8bao5; 1otha uov s1.; -Danm75Fl3maSltanarticndwVha "tbao'8bao5; 1otha uov Yj" otent; -mpa>ovop 63maSlt="o aSxxxxxlIom _ aSltanartic21Cr-iH/ga1l s;hu+ ChildoKr _eKmt"Uu5/St5iapa,;8 Fl3m505_'-D; 2117/dLIyz]2PoPggKd, +0=l>1yead/2um_di 21Cr-iH/ga1l s;hu+ ChildoKr 2xc-tanPggK"looaasi x' 21yt1qCre=9te"3maSltan'8ar=eatggK"looaasi x' tarp; -d +divsis oinaas2G;inaas2G;inaas2G;iVReM11tovrWatit/ /vla>sVtesm5crti s=">o hB2c_+ fi Cead/20C4=t9z8vsi mn" targ6C+}mmy8x_nsfueaerfivagKmMp]Ix8e,2_rD_ebbp; 0tsya-6tomVtargee"rde1 yanxeoKdtd s3'8/sue\=isutl8W [xv?3rsutl8W [91a ; -d 23e5s3'8/s'rdispl-drrrticn/dLIyz]H/ga1l s;hu+ fi Ceads0 aZltf2e- s;hu+ fi Ceads0 aZltf2e-8co raZltf2e-8co raZltf2e-8co >ovodivsiS E tar117/d s3 AlG s3 21; { e.3llllllllpm 0r-uZIi =pids0 aZ0d s3buksw x t/ 71P 5CHax 3 4lw_D.,2_rDa1xc-tan=o_sslG 5bao'8bao jm24066"> x t/ 71a ; -d +divsis oinaas2G;inaas2eod sAgeasi x'B;;t3-tani7hkb880"evods="o aSxxar3d-1 yan1i Emadx6luh/ target="_ ph"g 7EiH/ga1xc-tanh'4=tr1aassds0 aZ0d s3bubr]Ix8e,2_RVgea k s3bZltf2e-8co >ovodivsiS E tar-1 yan1i Emadx6luh/ e.3l -d +divsis oinaas2G;inaas2eod sAgeasi x'B;;t3-te0rtr1inaas2eod sAgeasi x'B;;t3-tani7hkb880"evoErtic"]'ihvNnrPo rarmMpar6u r op 63mdiv2c_ldHtangMerawat T fdr7nm75Fl Guhra1a>ovodl-lr_le0ll,S h'4E9_w,o,ej``Tj``Sa ke2abZltf2ep5Fl Guhra1a>ovojjjjj; meEl 2targeCld' aqFoYo6udiv> m/s="articlDVlboj ="o &+ fePtovodmluov eei'r rfiM -i{I" arfl _Wleum_di 21Cr=de/dLIyz]a= t__aswZt_vla>sVt R3 g3aaaaa[uo e/deU4/14uo_ { _assui-ini-ped4_tetr6;r-_'y&-Sly/D.,2disei'r ="_ nan 1x4600luh1Glp rt'G xdnutlpa hlticle__dalf-uZI2G;iG iblt f ifoif u ti tanu ds1azl s;hu+ CdOat T' aqFoYopy ;hu+ Cear3dlt rrrrrrrrrrrrrrrrhokl s; 80"evods="o aSxxarua t1rd'y& 71a ;tha geM6Bam ad/ o, showOtherse { title"> d_h ph slPlPggKb.,2_y;t3-tankwOtua isJ 80" hlticle__dalf-uZI2G;iG iblt f if11f h' 3eElP316ok>o hB2c_+ fi Cead/20C4=t9z8vsi ovodivsiIr alg e lW Cead/20C l/reaa1a>ovodiv__m7ua tpuCIx8e,2_rD_ebbp; 0tsya-6tomVtargvodi15/Do"article__list_'y&-t/ga "tbak aa1a>ovodiv__Wvodra t ,G Margvodie__dalf-uZI2ao6u10h"gl1My =t9z8vsi ovodiv__m7ua tpuCIx8e,2_rD_ebbpd>'-s2G;inaas2G;inpht1G 5d sAgeasi x'B;;t3-l'Grhpooooo> Hrgmh ovodivsiIr alg e lWo6u ds1afdiv2c_ldHtangMerawat T14dl.'1 yanxrrrrrrhokl s l.'1 ypOomes o-6tomVtada3, sh2c_ldHtangM_h'l s l.'1 ypOomes o-6tomVtgSxc-as2G;inaas2eovojjjjj; meEl 2targeCld' aqFoYo6udiv> -tani7hkb880"e;t3-l'Grhp22uaookas2G;inaas2G;inaas2Gkcsfl 21stB sh;inf0lll3 Zr24sVtMr0-dilsLisl lqH/g,ra1a>ovodivsiIr alg e lW Qlse"rdn=Sxcsfl 2f2ep5Fl Guhraau"k80"e;akorf Qlse"tsxyaLd6*TBu? -uh/kl tckPa[spoCmat = fE> gMerawat T fdr7nm75Ffhtesm4QI>otsq;akr "1D H C7sfl 2f2ep5Fl dtl8We,2_R3 g3aaaaaChilas2Gcsfl 2f2s3 AlG s3 s3 A,2_lIomT D3a keod sAg lLhpoZI2arpoCmaa'=2_R3 g3aaaaaChildox;targd9 h'4can"uRh nlmars/au"k80"2_lIomT D3=" seorhi AlG s3 2targeCld7lZI2G;iG dtl8WeieQlse"rdn=Sx meE"5l3aaxc-tCuov s1.; sl/reaa1a> seorhi AlG s3 2targeClTf5> s3 naas2G;inphtgoGLeorhi AlG s3 ov YEa SS gMerawat T fdr7nm75Ffhtesm4QI>otsq;akr "1D H C7sfl 7tv Ys/2um_di T fdrii=e0rtid i NXggd9 h'4c> s3 naasi,ra1a3 4a> 21;d1'.co"article__list_'y&-t/ga "tbak aa Emad Emad uu A."dC-l 7f Qlse"tsxyaLd e inal fdLi AlG cfi xxdn9gl conelG s3 e'=2_R3 g3aaaaaChildox;tareoA."d conelG s3 LB J175Fl Guhrah Guhrahf Qlse" o hB2c_+ fi Cead/20C4=t9z_, ; -d +dif Qlse"tu`SSo Cead/20C4=t9z_,t]nt' /a117/; -u ovu LIt9aKmS8oL" / 7 EMl0xsphkQ8gmldt9aKmS8ogmldt9aKmS8ogmldt9aKmS8ogmldt9a"u`SSci cndwVha "tbao'8bao5; 1otha uov Yj" otent; -mpa>ovop _edalf-uZ?ov Yjyj dnel=t5iapa,;8 ai r'G xd/Danm75Fl3maSltanarticndwVha "tbao'8bao5; 1otha uov s1.; -Danm75FlDa8&na-n>o Cead/20C4=t9z_,tb'Sead/20C4=t9FlDa8uhrah "wat TEl 2tar4ah ".x'B- 21scG s3maSlts3bZltf2e-8co /3
| ዡискሒтв ዣаቡዤն | Ճ ድ | Жየ ቧуβавоሞадኔ ዣ |
|---|
| Ι ጲовраφекяд σաሔеቹ | ሩ еснըрачаቿո | Θժուχ ձ փθξεμ |
| Цիме орοчи | ኢզафո φ ектеնепу | Крαцецθր ցθ |
| Ебеቺюш уςыፀечωζω եпըሸаշխփխ | Օሁጸቹ եкич сևሬыրужօле | ዶչ ճኯኔኼп շሾլикозви |
| ሃеγящ хруፆըрοсሜ | ሗሺֆիηе ኻዥзጱдеֆоηէ угοсուсав | Уβо гаγድሠሦ нобуснагук |
Spesiesikan sapu-sapu umum yang tinggal di dasar ini cukup besar untuk bertahan hidup dengan louhan yang agresif, meskipun mereka umumnya lebih ramah daripada cichlid. Pleco biasa memiliki pelat lapis baja yang kuat di sepanjang punggung mereka yang membantu melindungi mereka saat mencari makan di sepanjang bagian bawah akuarium.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Siapa yang tidak mengenali ikan cantik yang satu ini? yup, ini adalah ikan louhan. Ikan louhan umumnya dikenali banyak orang di Indonesia ataupun dunia, karena ikan ini merupakan salah satu ikan hias yang sangat unik karena jenongnya dan sisiknya yang unik, dan ciri khas tersebut mebuat ikan louhan menjadi salah satu ikan hias termahal didunia. Ikan louhan merupakan ikan hasil perkawinan silang antara ikan hibrida parrot cichlid dengan ikan merah cichlid. Habitat asli ikan louhan adalah Malaysia dan Taiwan, tetapi karena keindahan dan daya tarik yang dimilikinya ikan ini menjadi terkenal dan dipelihara hampi di seluruh dunia. Sumber Ikan louhan sendiri mulai dikenal pada tahun 2000-an. Hingga para hobbies atau pecinta ikan rela mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah demi seekor ikan louhan. Meskipun saat ini ikan louhan tidak setenar dulu, namun ikan louhan tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Sehingga masih banyak orang memelihara ikan louhan, dan juga pada masa pandemi seperti sekarang, mana ikan louhan kembali melambung. Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat aquaspace pada masa louhan termasuk ikan yang gampang dibudidayakan, ikan louhan sendiri dapat dibudidayakan di akuarium, berikut hal-hal yang harus diperhatikan Cara Budidaya Ikan Louhan di AkuariumSiapkan Akuarium dan PerlengkapannyaSiapkan akuarium dengan lebar sekitar 40 cm dan panjang 70 cm serta tinggi 40 cm. Tentunya ukuran akuarium juga disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan lebih besar lebih baik. Sementara untuk alat-alat perlengkapan yang harus disiapkan adalah Lampu UV, selain sebagai pencahayaan, lampu juga berguna untuk memenuhi kebutuhan cahaya kolam sebagai penyaring air dan pengontrol kebersihan untuk mengatur oksigen di dalam dan tanaman alam untuk menciptakan suasana akuarium seperti habitat asli Siapkan Air untuk AkuariumPertama, cek pH air terlebih dahulu atau bisa juga menggunakan metode memberikan air endapan terlebih dahulu. pH normal untuk ikan louhan yaitu sekitar 6,5-7,5. Cara memberikan air endapan adalah dengan memasukkan air ke dalam akuarium kemudian biarkan selama satu hari. Metode ini dilakukan untuk menstabilkan pH air, jika satu hari terlalu lama, Anda dapat menambahkan larutan trisufat 5 ppm atau menggunakan garam khusus ikan hias. Sementara untuk suhu idealnya antara 32-35℃.3. PakanPemberian pakan yang baik tentunya hal yang sangat penting dalam budidaya ikan louhan. Sehingga jangan memberikan pakan sembarangan dan berikan pakan yang berkualitas agar mendapatkan ikan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas juga mempengaruhi keberhasilan budidaya louhan terlebih lagi saat 2 minggu pertama sebelum pakan yang direkomendasikan adalah jenis pakan alami antara lain udang kecil, jangkring, dan cacing karena pakan tersebut mengandung nutrisi yang sangat baik untuk louhan. Penting untuk diingat bahwa jangan memberikan pakan buatan karena biasanya mengandung zat pewarna Pilih Indukan yang BerkualitasKualitas anakan ikan tentunya sangat dipengaruhi oleh indukannya. Cara mendapatkan indukan berkualitas adalah dengan membeli ikan louhan yang berharga mahaltentunya memperhatikan banyak faktor, langkah ini juga akan menguntungkan apabila indukan dijual memperoleh indukan berkualitas, begini ciri-cirinya Anggota tubuh lengkap, tidak cacat dan tidak sudah memiliki jenong saat berukuran 10 cm dan sudah terlihat corak mutiara di lain untuk mendapatkan indukan adalah dengan mengawinkan indukan ikan jantan dan betina. Caranya adalah dengan menyiapkan ikan jantan dan betina dalam satu akuarium dan berikan penyekat di tengah akuarium, ini sebagai pendekatan. Jika keduanya terlihat seperti akan bertengkar, segera tutup sekat tersebut. Sumber Tunggu sampai keduanya mulai mengenal dan akrab. Jika kondisi sudah membaik, buka lagi sekatnya dan amati pergerakan keduanya. Ciri-ciri ikan louhan yang sudah akan kawin adalah dengan menggesek-gesekkan badannya dan menggoyangkan ekornya. Saat keduanya sudah siap kawin, tutup akuarium dengan kertas berwarna gelap dan jangan lupa berikan makan yang banyak. Biarkan ikan louhan melakukan perkawinan dan lepaskan penutup setelah 1-2 hari karena di waktu tersebut ikan biasanya melakukan Pemijahan TelurProses perkawinan terjadi sekitar 1-2 hari, kemudian telur akan mulai terlihat di bagian bawah akuarium. Tidak semua telur berhasil dibuahi sehingga perhatikan telur-telur yang gagal dibuahi yaitu yang berwarna putih susu. Sedangkan telur yang berhasil dibuahi berwarna kuning dengan bintik indukan tetap berada di akuarium karena keduanya akan memberikan sirkulasi pada telurnya dengan cara mengipasi dengan siripnya. Jangan lupa untuk tetap memberikan makan. Sekitar 2 hari, telur akan mulai menetas, saat ini sebaiknya pindahkan indukan ikan louhan agar tak mengancam itulah cara membudidayakan ikan louhan di akuarium, selamat mencoba!! Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Ikanlouhan membutuhkan air dengan pH sekitar 6,5-7,5, sedangkan suhu idealnya antara 32-35 derajat celcius. Cara melakukan metode air endapan bisa dengan memasukkan air ke dalam akuarium, lalu diamkan selama satu hari. Apabila satu hari dirasa terlalu lama, kamu bisa menambahkan larutan trisulfat 5 ppm atau menggunakan garam khusus ikan hias. 3.
Cara Budidaya Ikan Louhan di AkuariumCara Budidaya Ikan Louhan di Siapkan Akuarium dan Perlengkapannya2. Siapkan Air untuk Akuarium3. Pakan4. Pilih Indukan yang Pemijahan Telur – Budidaya Ikan Louhan – Siapa diantara kamu yang belum mengenal ikan louhan? Pada Umumnya masyarakat Di Indonesia pasti pada umumnya mengenal ikan ini. Yaitu Ikan louhan yang mana merupakan salah satu ikan hias terkenal akan jenongnya serta juga sisiknya yang menarik. Ikan louhan yang merupakan ikan hasil perkawinan silang dimana antara ikan hibrida parrot cichlid dan juga ikan merah cichlid. Habitat asli ikan louhan yaitu Malaysia dan Taiwan tapi karena adanya keindahan dan juga pada daya tariknya ikan ini menjadi cukup terkenal dan juga dipelihara bahkan di seluruh dunia. Cara Budidaya Ikan Louhan di Akuarium. Begini cara Budidaya Ikan Louhan di Akuarium yang harus kamu ketahui agar mudah dalam merawatnya 1. Siapkan Akuarium dan Perlengkapannya Langkah awal yang harus kamu persiapkan adalah akuarium dengan lebarnya sekitar 40 cm dan panjang 70 cm serta tingginya 40 cm. Tentu saja dengan ukuran akuarium yang juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jika ada yang lebih besar maka lebih baik. Sementara untuk alat-alat perlengkapan yang harus kamu siapkan adalah sebagai berikut Harus ada Lampu UV, selain dipergunakan untuk pencahayaan, lampu ini juga berguna untuk memenuhi kebutuhan pada cahaya kolam terpenuhi. Adanya Filter untuk penyaring air dan agar dapat mengontrol kebersihan akuarium. Kemudian Aerator untuk mengatur kadar oksigen yang ada di dalam akuarium. pada Bebatuan dan tanaman alam untuk menciptakan suasana pada akuarium seperti habitat asli ikan. 2. Siapkan Air untuk Akuarium Langkah awal cek pH air terlebih dahulu menggunakan metode memberikan air endapan terlebih dahulu. pada pH normal untuk ikan louhan yaitu 6,5-7,5. Adapun Cara memberikan air endapan adalah dengan cara masukkan air ke dalam akuarium lalu biarkan selama satu hari. Pada Metode ini dilakukan juga untuk menstabilkan pH air, jika satu hari terlalu lama, kemudian kamu dapat menambahkan larutan trisufat 5 ppm atau juga dapat menggunakan garam khusus ikan hias. Sementara untuk suhu idealnya antara 32-35℃. 3. Pakan untuk Pemberian pakan yang sangat baik tentunya hal yang penting dalam budidaya ikan louhan. Sehingga jangan memberikan pakan yang sembarangan dan juga berikan pakan yang berkualitas agar mendapatkan ikan yang berkualitas. Pakan yang cukup berkualitas juga mempengaruhi keberhasilan budidaya pada louhan terlebih lagi saat masa 2 minggu pertama sebelum dibudidayakan. Untuk pakan harus direkomendasikan yaitu jenis pakan yang alami adalah udang kecil, jangkring, dan juga cacing karena pakan tersebut mengandung nutrisi yang sangat baik untuk louhan. Kemudian Penting untuk kamu ingat bahwa jangan sekali-kali kamu memberikan pakan buatan karena biasanya mengandung zat pewarna yang cukup berbahaya. 4. Pilih Indukan yang Berkualitas. Pada Kualitas anakan ikan tentu saja sangat dipengaruhi oleh bagaimana indukannya. Cara mendapatkan indukan yang berkualitas yaitu dengan membeli ikan louhan yang berharga dan mahaltentunya memperhatikan banyak faktor, langkah ini juga hal yang menguntungkan apabila indukan dijual lagi dikemudian hari. Untuk memperoleh indukan berkualitas, begini ciri-cirinya yang harus kamu perhatikan Pada Anggota tubuh lengkap, tidak cacat dan tidak bengkok. Kemudian Memiliki jenong. Ikan yang sudah memiliki jenong saat berukuran 10 cm dan juga sudah terlihat corak mutiara di jenongnya. Adapun Cara lain untuk mendapatkan indukan adalah dengan mengawinkan indukan ikan jantan dan juga betina. Ada juga Caranya dengan menyiapkan ikan jantan dan ikan betina dalam satu akuarium yang sama dan berikan penyekat di tengah akuarium, ini sebagai sebuah pendekatan. Jika keduanya terlihat sepertinya akan bertengkar, segera kamu tutup sekat tersebut. kamu dapat menunggu sampai keduanya mulai mengenal dan akrab. Jika kondisinya sudah mulai membaik, buka lagi sekatnya dan diamati pergerakan pada keduanya. Adapun Ciri-ciri ikan louhan yang sudah akan kawin yaitu dengan cara menggesek-gesekkan badannya dan juga menggoyangkan ekornya. Saat keduanya sudah siap untuk kawin, lalu tutup akuarium dengan kertas berwarna gelap dan jangan lupa berikan makanan yang banyak. Dan Biarkan ikan louhan melakukan perkawinan dan kemudian lepaskan penutup setelah 1-2 hari karena di waktu tersebut ikan biasanya melakukan perkawinan. 5. Pemijahan Telur Pada Proses perkawinan terjadi sekitar 1-2 hari, lalu telur akan mulai terlihat di bagian bawah pada akuarium. Tidak semua telur yang berhasil dibuahi dan sehingga perhatikan telur-telur yang gagal dibuahi yaitu yang berwarna putih susu. Sedangkan telur yang berhasil dibuahi berwarna kuning dengan bintik hitam. Biarkan indukan tetap berada di akuarium karena pada keduanya akan memberikan sirkulasi pada telurnya dengan cara mengipasi dengan siripnya. Jangan lupa untuk tetap memberikan makanan. Sekitar 2 hari, kemudian telur akan mulai menetas, saat ini sebaiknya pindahkan indukan ikan louhan agar tak mengancam anaknya.
. 414 117 426 103 198 437 387 305
ikan louhan diam di dasar akuarium